Alasan Pembeli Ragu Belanja Online

 Belanja online kini menjadi salah satu pasar terbesar yang menjadi target untuk masyarakat dunia. Dengan belanja online, pasar belanja online memiliki begitu banyak pengguna sehingga sering dimanfaatkan oleh pemilik bisnis untuk menggelar lapak jualannya.

Namun, tidak sedikit orang yang masih ragu untuk belanja online. Kesalahan pemasaran umum dibawah ini dapat menjauhkan bisnis kamu dari mencapai potensi penuh dalam hal tersebut.

Berikut adalah beberapa kesalahan yang membuat pembeli jadi ragu untuk belanja di toko online-mu!



Alasan Pembeli Ragu Belanja Online

1. Lambat Dalam Berinteraksi di Media Sosial

Jika kamu lambat dalam merespon pelanggan di media sosial seperti Facebook dan Instagram, kamu mungkin akan kehilangan potensi untuk terlibat, dan menarik pelanggan. Ada jutaan orang di Facebook, Instagram, dan situs jejaring sosial lainnya. Mereka berbagi, dan membicarakan produk dan jasa favorit mereka.

Respons yang cepat tentu akan menjadi nilai tambah bagi toko online dan dapat memancing komentar-komentar positif tentang website toko online kamu.

2. Terputus Hubungan dengan Pelanggan

Email newsletter dapat menjadi cara lain untuk menjaga pelanggan terlibat dengan bisnis kamu atau bahkan mengubah orang yang tadinya hanya penasaran dengan toko kamu menjadi pembeli dan tidak ragu. Tapi banyak penjual khawatir akan mengganggu pelanggan mereka jika terlalu banyak mengirim e-mail. Itu merupakan kesalahan besar. 

Salah seorang penjual mengatakan bahwa ia biasanya mengirimkan satu buletin bulanan untuk mempromosikan lini produk baru atau promosi melalui email dan menyimpan update toko yang lebih kecil untuk disebar melalui media sosial agar tetap berhubungan baik dengan pelanggan mereka dan tidak membuat hubungan antara pembeli dan penjual putus.

Jika kamu tidak memiliki website, memiliki toko online di sebuah e-commerce seperti Tokopedia juga kamu harus me-maintain hubungan dengan pelanggan. Cara inilah yang akan membuat pelanggan kembali berbelanja di tokomu. Contohnya dengan memberikan promo kepada pelanggan lama atau pelanggan baru dengan menyebarkan Voucher Toko yang fiturnya tersedia di Tokopedia.

3. Terlihat Tidak Profesional

Sama seperti sebuah toko di dunia nyata, belanja online harus terlihat seperti tempat dimana orang bisa merasa nyaman dan aman untuk menghabiskan uang mereka. Salah satu cara untuk menanamkan rasa percaya kepada pembeli adalah dengan memperlihatkan umpan balik pelanggan. Ini memberi calon pembeli perasaan bahwa orang lain menyukai produk kamu, yang membuat mereka merasa lebih aman untuk membelinya juga.

Memiliki kebijakan toko menyeluruh adalah awal yang baik untuk membuat toko kamu terlihat terpercaya. Orang-orang akan melihat profesionalisme kamu. Celah lain untuk terlihat tidak profesional adalah ketika kamu memiliki kesalahan ketik atau kapitalisasi yang sembarangan dan tidak teratur, orang mungkin merasa seperti kamu tidak benar-benar serius karenanya.

4. Ketersediaan Jumlah Barang Tidak Akurat

Sangat disarankan tidak menumpuk terlalu banyak barang dalam satu waktu. Perkirakan berapa lama suatu barang habis. Jadi kamu tidak perlu membeli terlalu banyak barang yang sama. Jika kamu memiliki barang yang paling banyak dibeli, lalu stok barang tersebut ternyata kosong. Tentu hal ini dapat mengecewakan calon pembeli yang ingin belanja.

5. Komposisi dari Gambar Serta Tulisan Harus Menjadi Proporsional dan Tidak Blur

Jangan sampai komposisi tulisan lebih banyak dibandingkan dengan gambar karena kamu membuat gambar promosi dengan foto yang bagus dapat menarik pelanggan untuk melakukan transaksi pembelian

Dalam foto, sebenarnya bagian yang harus dibuat lebih banyak adalah gambar, mengingat masyarakat Indonesia lebih tertarik dengan tampilan visual dibandingkan tulisan.

Jika kamu fokus pada engagement, bukan hanya pengikut, pelanggan tidak ragu lagi untuk belanja online di toko kamu. Dengan begitu, pelanggan akan percaya dan mau berbelanja online di toko online kamu.

Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment