Farid mengusulkan agar pemerintah segera memfasilitasi pendirian UMKM Batu Akik, agar industri ini lebih tertata dan menjadi salah satu pendapatan daerah.
Kegiatan itu dibuka Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim serta menghadirkan 7 pembicara, yakni Wakil Wali Kota Gorontalo sekaligus Ketua 'Gemstone' Gorontalo Budi Doku.
Kemudian pembicara lainnya Supardi Nani (pakar ekonomi), Intan Manyoe (pakar geologi), Joni Apriyanto (pakar sejarah), Thariq Modanggu (pakar sosiologi agama), Aang Panji Permana (peneliti petrologi) dan Abdul Wahab Nasaru (praktisi sekaligus owner Tariq Gemstone).
Mengambil tema "Batu Akik: Perspektif Sosiologi, Sejarah, Teologi, Sejarah, Ekonomi dan Geologi", seminar ternyata mendapat apresiasi warga karena turut diikuti sekitar seribu peserta yang terdiri dari pengrajin akik, penambang, penggemar batu akik dan kalangan mahasiswa.
Viktor Musa, salah satu pengusaha Batu Akik di Gorontalo menyambut positif kegiatan yang dilaksanakan Jurusan Sosiologi, karena apa yang menjadi fenomena saat ini memerlukan kajian dari berbagai macam sisi agar memiliki manfaat penting.
"Diharapkan fenomena batu akik ini memiliki keberlangsungan lama dan bernilai tambah bagi industri batu akik di Indonesia," ujarnya.
Menurutnya fenomena batu akik bisa dijual dengan berbagai motif, serta memiliki keindahan tersendiri jika sudah diolah dengan baik.