Tips Wisata ke Jawa Tengah

Jawa Tengah merupakan sebuah provinsi di Pulau Jawa yang terbagi menjadi 19 kabupaten dan 6 kotamadya. Selain ibukota Jawa Tengah, Semarang, kota atau wilayah yang populer lainnya adalah Surakarta, Pekalongan dan Magelang. Ketiga kota ini unggul dalam bidang pariwisata.
Adanya kesultanan di Surakarta atau Solo membuat provinsi ini dikenal sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa setelah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Lebih dari 90% penduduk Jawa Tengah adalah suku Jawa, diikuti oleh suku Sunda, Tionghoa, Madura dan beberapa suku lainnya.
Provinsi ini juga dikenal dengan banyaknya objek wisata budaya dan sejarahnya. Ada banyak bangunan bersejarah yang menjadi daya tarik wisatawan antara lain: Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Keraton Surakarta.

 

Sejarah Jawa Tengah

Kebudayaan Jawa mulai berkembang pada abad ke-8 di bawah kekuasaan Dinasti Syailendra. Pada saat ini pula Candi Borobudur dibangun. Setelah itu, Jawa Tengah berada masuk dalam wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit sampai kemudian runtuh di abad ke-15 dan digantikan oleh Kerajaan Islam.
Kemudian, Belanda datang untuk menjajah dan mengambil alih kekuasaan atas Jawa Tengah. Sampai dengan tahun 1905, Jawa Tengah dibagi menjadi lima wilayah utama yaitu Semarang, Kedu, Pekalongan, Banyumas dan Pati.
Setelah kemerdekaan, tepatnya pada 15 Agustus 1950, Jawa Tengah ditetapkan sebagai provinsi. Tanggal penetapan tersebut dijadikan hari jadi Jawa Tengah.

 

Cara ke Jawa Tengah

Melalui udara

Perjalanan ke Jawa Tengah dengan menggunakan pesawat dapat menuju salah satu dari dua bandara: Bandara Internasional Ahmad Yani (SRG) di Semarang, atau di Bandara Internasional Adi Soemarmo (SOC) di Surakarta/Solo.

Passenger Service Charge (PSC) atau airport tax
  • Penerbangan domestik: Rp 30.000.
  • Penerbangan internasional: Rp 100.000.

(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu)

Transportasi dari dan ke bandara
Trans Semarang
Jika Anda mendarat di Semarang, Anda bisa menggunakan Trans Semarang untuk ke pusat kota. Pilihlah bus Trans Semarang koridor IV dari halte bandara. Untuk melanjutkan ke kota lainnya, Anda bisa menggunakan transportasi lain dari Terminal Cangkiran di Semarang.
Tarif Trans Semarang: Rp 3.000 per orang.

Batik Solo Trans
Batik Solo Trans bisa Anda gunakan jika pesawat Anda mendarat di bandara Surakarta/Solo. Bus yang melayani rute dari bandara ke Terminal Palur adalah koridor I. Untuk melanjutkan ke kota lain, Anda bisa menggunakan transportasi lain dari Terminal Palur di Surakarta.
Tarif Batik Solo Trans: Rp 15.000 per orang sekali jalan.

Lainnya
Transportasi lain yang bisa Anda gunakan dari kedua bandara tersebut antara lain:
  • Angkutan kota - tarif menyesuaikan jarak kota tujuan.
  • Taksi – tarif menyesuaikan jarak kota tujuan.

Melalui darat

Bus antar kota
Lokasinya yang strategis di Pulau Jawa membuat Jawa Tengah mudah diakses dari banyak kota.
Tarif bus ke beberapa kota di Jawa Tengah: mulai dari Rp 80.000.

Kereta api
Kereta api melewati hampir semua kota di Jawa Tengah, sehingga transportasi ini bisa menjadi pilihan yang baik bagi Anda.
Tarif kereta api ke Jawa Tengah: mulai dari Rp 50.000.

 

Melalui laut

Perjalanan menggunakan kapal akan singgah di Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang.
Tarif PELNI: mulai dari Rp 200.000.

(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu)

 

Transportasi di Jawa Tengah

Trans Semarang

Bus ini dapat Anda gunakan selama di Semarang. Ada tiga koridor yang tersedia.
Tarif Trans Semarang
  • Umum: Rp 3.000.
  • Pelajar: Rp 2.000 (dibuktikan dengan memakai seragam sekolah)
Jam operasional: 05:00 – 21:00

Batik Solo Trans

Batik Solo Trans bisa Anda gunakan untuk berkeliling Solo atau Surakarta. Saat ini terdapat 8 koridor dengan berbagai rute.
Tarif Batik Solo Trans: Rp 3.500 dan Rp 15.000 jika naik dari bandara.

Lainnya
  • Angkot – tarif mulai dari Rp 3.000.
  • Becak – tarif mulai dari Rp 5.000.
  • Ojek sepeda motor – tarif  mulai dari Rp 7.000.
  • Taksi – tersedia argometer dan tidak.

(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu)

Objek wisata di Jawa Tengah

Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah kompleks candi terbesar di dunia yang dibangun pada tahun 824. Bangunannya terbuat dari susunan batu balok vulkanik yang membentuk 504 patung Buddha, 72 stupa dan sebuah stupa induk yang diletakkan di posisi puncak candi.
Pada tahun 1991, UNESCO menetapkan candi ini sebagai salah satu situs warisan dunia setelah sebelumnya membantu pemerintah dalam merestorasi bangunan candi. Candi Borobudur menjadi objek wisata terpopuler di Indonesia tahun 2014 menurut hasil survei pengunjung di sebuah situs review online.
Candi ini terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dari Yogyakarta, perjalanan ke candi memakan waktu sekitar satu jam berkendara.

Tiket masuk Candi Borobudur
  • Dewasa: Rp 30.000 (WNI) dan Rp 190.000 (WNA).
  • Anak-anak (di bawah usia 6 tahun): Rp 12.500 (WNI) dan Rp 95.000 (WNA).
Jam buka Candi Borobudur: Setiap hari 06:00 – 17:00.

Karimunjawa

Objek wisata ini adalah surga bagi penggemar wisata pantai. Karimunjawa merupakan gugusan dari 27 pulau dengan luas keseluruhan mencapai 107.000 hektar yang sebagian besar berupa perairan. Di sini, Anda bisa menemukan hamparan pasir putih, perairan yang jernih, hutan mangrove dan juga hutan tropis.
Ada banyak kegiatan yang bisa Anda lakukan di sini mulai dari trekking, berenang, snorkeling sampai menyelam. Saat menyelam dan snorkeling, Anda bisa menyaksikan biota lautnya yang beragam warna dan jenis.
Karimunjawa terletak sekitar 80 km dari kota Jepara, Jawa Tengah. Dari Jepara, Anda bisa menyeberang dengan menggunakan kapal feri selama 6-7 jam. Anda juga bisa menggunakan kapal cepat dari Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, yang akan memakan waktu 2-3 jam.

Dataran tinggi Dieng

Dataran tinggi Dieng disebut juga sebagai negeri di atas awan. Hal ini dikarenakan kawasan ini berada di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut. Dataran ini selalu berkabut sehingga seolah-olah tampak berada di atas awan.
Warga setempat menganggap Dieng sebagai tempat sakral dan dihuni dewa-dewi. Di sini, Anda bisa menemukan candi-candi kecil, danau belerang serta pemandangan matahari terbit yang indah.
Hal menarik lainnya adalah adanya ‘anak gembel’ yang dianggap sebagai anugerah para dewa. ‘Anak gembel’ adalah anak asli Dieng yang memiliki rambut gimbal alami. Rambut ini tumbuh saat mereka berusia sekitar dua tahun dan tidak boleh dipotong tanpa ritual tertentu agar tidak menimbulkan malapetaka.
Dataran tinggi Dieng berada sekitar 30 km dari Wonosobo. Cara paling praktis menuju ke objek wisata ini adalah dengan menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan. Dari Yogyakarta, perjalanan bisa ditempuh dalam waktu sekitar tiga jam. Jika menggunakan kendaraan umum, Anda bisa naik bus ke Terminal Sapen di Wonosobo dan lanjut naik angkot ke Dieng.


 Tips wisata di Jawa Tengah

  • Jika berkunjung ke Dataran Tinggi Dieng, sebaiknya Anda pulang sebelum sore hari. Menjelang malam, jalanan cenderung berkabut sehingga mengakibatkan jarak pandang yang terbatas.
  • Saksikan keindahan acara pelepasan lampion yang menjadi acara puncak perayaan Waisak di Candi Borobudur. Waisak dirayakan setiap bulan purnama di bulan Mei atau yang biasa disebut ‘Purnama Sidhi’.
  • Jangan lupa mencicipi lumpia yang merupakan kuliner khas Jawa Tengah. Salah satu tempat yang menjual lumpia dengan resep asli adalah Lumpia Gang Lombok di Semarang. Di sini, lumpia dikemas unik karena menggunakan besek atau sebuah kotak yang terbuat dari bambu. Lumpia Gang Lombok buka mulai pukul 08:00 – 17:00 dengan harga Rp 10.000 per potongnya.
Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment