Alasan Konsumsi Roti Tawar Putih Sebaiknya Dibatasi

Diantara beberapa pilihan sarapan, roti merupakan salah satu pilihan yang tergolong praktis. Di Indonesia, jenis roti yang paling banyak ditemui adalah roti tawar putih. Sayangnya, konsumsi roti jenis ini disarankan untuk dibatasi.
Umumnya, bahan pembuat roti tawar putih yaitu tepung terigu. Tepung terigu yang digunakan terbuat dari gandum yang sebagian besar lapisan kulit kasar dan kulit arinya telah hilang saat penggilingan. Proses ini yang memungkinkan roti tawar putih bertahan lebih lama, karena minyak alami dari gandum telah banyak hilang.
Ini alasan konsumsi roti tawar putih sebaiknya dibatasi - alodokter

Mempertimbangkan Risiko Kesehatan

Ada beberapa alasan roti tawar putih sebaiknya dikonsumsi secara terbatas, yaitu :
  • Kemungkinan penggunaan pemutih.
Saat ini sebagian negara melarang penggunaan zat pemutih tepung terigu, karena risiko terhadap kesehatan. Diketahui, untuk membuat roti tawar putih yang tidak memiliki warna kusam dan tampak cerah, sering digunakan  beberapa zat pemutih seperti kalium bromat,
  • Kandungan nutrisi yang rendah
Ketika biji-bijian diolah menjadi tepung terigu untuk roti tawar putih, lapisan-lapisan yang sarat kandungan serat dan protein akan terbuang. Meski sebagian roti tawar putih ditambahkan zat gizi seperti vitamin B dan zat besi, namun serat danprotein di dalamnya jauh lebih sedikit dibandingkan tepung gandum utuh.
  • Meningkatkan gula darah dengan cepat.
Peningkatan gula darah dapat terjadi karena rendahnya serat dan protein dalam roti tawar putih, sehingga bisa segera diserap tubuh.Gula darah akan mendadak tinggi kadarnya.  Hal ini tentu membuat seseorang lebih sulit mengendalikan kadar gula darahnya. Sebuah penelitian menunjukkan, membatasi asupan produk rafinasi seperti tepung terigu akan menurunkan risiko diabetes tipe 2.
  • Memicu kenaikan berat badan.
Kelebihan asupan gula dari roti tawar putih yang tidak langsung digunakan sebagai energi, kemungkinan akan disimpan sebagai lemak pada tubuh. Selain itu, roti tawar putih juga memicu rasa lapar lebih cepat, sehingga kemungkinan asupan kalori akan meningkat.
  • Memengaruhi suasana hati
Studi terbaru menemukan adanya kaitan dari konsumsi karbohidrat rafinasi, termasuk roti tawar putih, dengan depresi pasca menopause. Beberapa gejala yang timbul seperti perubahan suasana hati yang cepat, kelelahan, dan gejala depresi lainnya.

Tips Memilih Roti Tawar

Dibandingkan roti tawar putih, maka roti tawar dari biji-bijian utuh atau gandum utuh mengandung lebih banyak nutrisi yang bermanfaat untuk tubuh. Misalnya kandungan protein yang lebih tinggi dan kaya serat, mineral, vitamin, antioksidan, sekaligus rendah lemak dan bebas kolesterol.
Namun, jangan langsung termakan label pada kemasan roti tawar. Jika tertulis, terbuat dari biji-bijian utuh, sebaiknya lihat lagi bahan-bahannya lebih cermat. Ada sebagian roti tawar yang mengklaim terbuat dari biji-bijian utuh, namun sebenarnya tetap menggunakan tepung rafinasi untuk bahan utama.
Sebagian roti tawar juga mengandung sodium yang membantu meningkatkan rasa dan mengendalikan ragi. Rata-rata setiap lembar roti tawar mengandung 200 miligram sodium. Pertimbangkan asupan roti tawar dengan batas maksimal asupan sodium maksimal 1.800 miligram per hari.
Jika dikonsumsi berlebihan, roti tawar tetap bisa  menyebabkan tubuh mendapatkan kalori ekstra yang dapat menimbulkan efek negatif.
Konsumsi dengan bijak roti tawar untuk Anda dan keluarga. Pilih roti tawar yang Anda anggap terbuat dari bahan terbaik. Konsultasikan dengan ahli gizi jika memiliki kondisi kesehatan khusus sebelum mengonsumsinya.

Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment