Kenali Wajah Budaya Nusantara di Museum Indonesia, Jakarta





Memiliki wilayah yang begitu luas, seluruh kawasan Indonesia tidak bisa dijelajahi hanya dalam waktu satu atau dua hari. Diperlukan waktu setidaknya sebulan atau bahkan setahun untuk bisa menyaksikan seluruh kekayaan alam dan budaya Indonesia. Bagi wisatawan yang tak memiliki waktu banyak, silakan berkunjung ke Museum Indonesia. Gambaran kehidupan dan budaya masyarakat Indonesia ditampilkan secara lengkap dan jelas di museum ini. Ingin tahu lebih banyak tentang Museum Indonesia? Simak informasinya berikut ini.

Museum Indonesia

Museum Indonesia merupakan satu dari enam belas museum yang berlokasi di kompleks Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Menyandang nama Museum Indonesia, peranan museum yang berdiri di atas lahan seluas 20.100 m2 ini tentunya istimewa. Museum Indonesia menampilkan wajah budaya Indonesia secara menyeluruh. Dengan mengunjungi Museum Indonesia, wisatawan sudah bisa mendapatkan gambaran mengenai kebudayaan Indonesia dari Sabang sampai Papua tanpa perlu menyambangi wilayah Indonesia satu per satu.

Sejarah Museum Indonesia

Berdirinya Museum Indonesia di kompleks Taman Mini Indonesia Indah diprakarsai oleh Ibu Tien Soeharto, istri dari mantan Presiden Soeharto. Tujuan pembangunan museum ini adalah untuk memberikan informasi dan pembelajaran mengenai budaya Indonesia. Mulai dibangun pada tahun 1986, Museum Indonesia diresmikan oleh Soeharto pada tanggal 20 April 1980, bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) Taman Mini Indonesia Indah yang ke-5. Kini, Museum Indonesia dianggap sebagai satu pemberhentian untuk belajar tentang Indonesia dan budayanya.

Desain Museum Indonesia

Sebagai museum yang mencerminkan wajah Indonesia, Museum Indonesia menampilkan ciri khas budaya Indonesia pada desain bangunannya. Museum Indonesia dirancang dengan gaya arsitektur Bali yang berhiaskan aneka ukiran dan patung-patung Bali nan indah. Gapura besar berukir terpasang di bagian depan museum sementara menara bersudut dan pendopo-pendopo etnis yang terbuat dari kayu juga terdapat di areal museum.
Bangunan utama Museum Indonesia juga didominasi oleh elemen kayu dan memiliki ketinggian tiga tingkat, sesuai dengan falsafah Bali yaitu Tri Hita Karana. Tri Hita Karana dapat diartikan sebagai 3 aspek yang akan membawa manusia menuju kebahagiaan sejati. Ketiga aspek yang dimaksud adalah memelihara hubungan harmonis dengan Tuhan, manusia, serta alam dan lingkungan sekitar.
Di sekeliling bangunan utama museum, terdapat bangunan-bangunan pendukung, taman hijau, patung-patung Bali, dan jembatan. Semua elemen museum tersebut menyimpan makna yang mendalam. Sebagai contoh, jembatan menuju pintu masuk utama Museum Indonesia diibaratkan sebagai Jembatan Situbondo dalam cerita Ramayana yang dibangun oleh pasukan kera dalam misi menyelamatkan Dewi Shinta.

Koleksi Museum Indonesia

Didirikan di atas lahan seluas 20.100 m2, bangunan Museum Indonesia memiliki luas 7.000 m2. Di dalam bangunan inilah tersimpan berbagai koleksi yang mencerminkan kebudayaan Indonesia. Benda-benda koleksi museum dipamerkan sesuai dengan kategori dan temanya di 3 lantai berbeda. Berikut adalah rincian isi dan desain pada setiap lantai di bangunan utama Museum Indonesia.
Lantai 1
Lantai 1 bangunan Museum Indonesia mengusung tema “Bhinneka Tunggal Ika”. Di sini, wisatawan bisa menyaksikan macam-macam pakaian tradisional dan pakaian pernikahan dari 27 provinsi di Indonesia. Mengapa hanya 27 provinsi? Karena itulah jumlah provinsi yang ada di Indonesia antara tahun 1997 – 2000.
Koleksi Pakaian Adat di Museum Indonesia
Koleksi Pakaian Adat di Museum Indonesia
Selain koleksi pakaian adat, bagian lain dari lantai 1 Museum Indonesia juga memamerkan berbagai kesenian Indonesia dalam bentuk benda-benda koleksi dan diorama. Di tempat ini, wisatawan bisa menyaksikan koleksi alat-alat musik tradisional, berbagai jenis wayang, serta diorama tari-tarian khas berbagai daerah di Indonesia.
Lantai 2
Tema yang diusung di lantai 2 Museum Indonesia adalah “Manusia dan Lingkungan”. Sesuai dengan tema tersebut, lantai 2 Museum Indonesia memamerkan benda-benda kebudayaan di Indonesia yang berhubungan dengan lingkungan. Miniatur rumah tinggal dan tempat ibadah khas berbagai daerah di Indonesia menjadi koleksi di lantai 2 Museum Indonesia. Miniatur bangunan-bangunan tersebut memiliki bentuk yang beragam sesuai dengan kondisi lingkungan di mana bangunan berdiri.
Lantai 2 Museum Indonesia juga menampilkan ruangan-ruangan menarik dari berbagai daerah di Indonesia. Sebagai contoh, Museum Indonesia di lantai 2 menampilkan tiruan ruang dapur khas Batak, ruang tamu khas Jawa Tengah, hingga kamar pengantin khas Palembang. Benda-benda koleksi lainnya yang dipamerkan di lantai 2 Museum Indonesia adalah peralatan berburu, bertani, serta mengumpulkan makanan yang digunakan oleh masyakat Indonesia dari ujung barat sampai ke timur.
Tak kalah menarik dari koleksi sebelumnya, terdapat kumpulan diorama yang menggambarkan wajah budaya Indonesia di lantai 2 Museum Indonesia. Beberapa diorama menarik di kawasan ini menggambarkan upacara Mitoni (Nujuh Bulanan), upacara Mitoni (Turun Tanah), upacara Mapedes (Potong Gigi) dan upacara Khitanan yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesiaa. Melalui diorama-diorama tersebut, pengunjung bisa mempelajari tradisi dan budaya Indonesia beserta arti dan maknanya.
Lantai 3
Ruang pameran Museum Indonesia di lantai 3 memiliki tema “Seni dan Kriya”. Maka, benda-benda yang dipamerkan juga berhubungan dengan seni dan kerajinan masyarakat Indonesia. Kain-kain tradisional seperti Songket, Batik, dan Tenun serta ukiran-ukiran khas Jepara, Bali, Toraja, dan Asmat ditampilkan di ruang pamer lantai 3 Museum Indonesia. Karya seni utama yang dipamerkan di ruangan ini adalah ukiran kayu berbentuk Kalpataru (Pohon Hayat) yang menjulang setinggi 8 meter dengan lebar 4 meter. Kalpataru melambangkan kehidupan dan alam semesta yang terdiri dari 5 elemen dasar yaitu api, air, tanah, angin, dan udara.
Bagaimana, 
Ukiran Kalpataru
Ukiran Kalpataru

Lokasi Museum Indonesia

Museum Indonesia terletak di bilangan Jakarta Timur, tepatnya di kompleks Taman Mini Indonesia Indah yang menjadi lokasi dari museum, anjungan rumah adat, tempat ibadah, taman bunga, akuarium, dan taman air (water park). Lokasi Museum Indonesia adalah di bagian depan kompleks Taman Mini, di sebelah Snow Bay water park serta di depan anjungan Bengkulu dan Jambi.
Untuk mencapai Museum Indonesia, wisatawan bisa menggunakan kendaraan pribadi atau umum. Lapangan parkir yang luas tersedia tepat di samping Museum Indonesia. Jika ingin menggunakan kendaraan umum, wisatawan bisa naik bus TransJakarta jurusan Pluit – Pinang Ranti dan turun di Halte Garuda Taman Mini. Perjalanan bisa dilanjutkan dengan menggunakan angkot KWK S15A hingga ke depan pintu gerbang Taman Mini.
Selain bus TransJakarta, wisatawan juga bisa menggunakan angkutan-angkutan umum berikut ini:
  • KWK S15A jurusan Ragunan – Taman Mini
  • KWK T 01 jurusan Cililitan – Setu
  • KWK T 02 jurusan Cililitan – Cilangkap / Cipayung
  • Koasi 40 Kampung Rambutan – Bekasi
Sementara bagi wisatawan dari luar kota, tersedia Hotel Santika TMII yang lokasinya tak jauh dari kawasan Taman Mini Indonesia Indah.
Alamat Museum Indonesia:
Taman Mini Indonesia Indah
Jakarta Timur, 13560
Indonesia
Jam Kunjungan Museum Indonesia
Senin – Minggu pukul 08.00 – 16.00 WIB
Tiket Masuk Museum Indonesia
Rp15.000 per orang
*Wisatawan juga diharuskan membayar tiket masuk di pintu gerbang Taman Mini Indonesia Indah seharga Rp10.000 per orang.
Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment