Tips Liburan ke Sulawesi Selatan

Sulawesi Selatan merupakan provinsi yang terletak di bagian selatan Pulau Sulawesi, dengan Makassar sebagai ibu kotanya.
Berpenduduk lebih dari 8 juta orang, Sulawesi Selatan dihuni oleh masyarakat yang beragam agamanya seperti Islam, Hindu, Buddha, dan Kristen. Yang dominan adalah penduduk beragama Islam.
Beberapa suku bangsa yang menetap di provinsi ini adalah Mandar, Makassar, Toraja, dan Bone. Mayoritasnya adalah suku Bugis dengan jumlah penduduk melebihi 50 persen.
Sebagai provinsi yang penuh dengan keragaman, Sulawesi Selatan memiliki lima jenis bahasa lokal, yaitu bahasa Makassar, Bugis, Toraja, Mandar, dan Luwu.
Bagi yang ingin berwisata di sini, terdapat banyak jenis objek wisata seperti pantai, lokasi kuliner, objek sejarah dan budaya. Selain itu, Sulawesi Selatan juga menawarkan sejumlah hotel murah dengan harga penginapan mulai Rp 285.000 per malam.


Kota-kota utama di Sulawesi Selatan


Makassar

Kota ini merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Dijuluki Kota Daeng, Makassar menawarkan berbagai tempat wisata mulai dari pantai, bangunan bersejarah, lokasi shopping hingga pusat kuliner.

Tana Toraja

Dibanding Makassar yang modern, budaya masyarakat di Kabupaten Tana Toraja masih tradisional. Hal tersebut terlihat dari bentuk rumah dan pakaian yang cenderung masih tradisional.

Cara ke Sulawesi Selatan

Perjalanan menuju Sulawesi Selatan dapat menggunakan beberapa pilihan transportasi sebagai berikut:

Melalui udara

Perjalanan ke Sulawesi Selatan menggunakan pesawat terbang akan mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin (UPG), Makassar. Bandara tersebut merupakan satu-satunya bandara internasional di Sulawesi Selatan.

Passenger Service Charge (PSC) atau airport tax
  • Penerbangan domestik: Rp 50.000
  • Penerbangan internasional: Rp 150.000

(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu).

Transportasi dari dan ke bandara
Jarak antara Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dan pusat kota Makassar adalah 30 menit dengan kendaraan bermotor. Berikut ini pilihan transportasi yang dapat digunakan:

Bus DAMRI
Bus DAMRI dari bandara melayani rute menuju Jl. Riburane di pusat kota. Tarif sekali jalan seharga Rp 20.000 per penumpang dan dapat dibeli di loket ataupun di bus langsung.

Shuttle bus
Shuttle bus dari bandara hanya melayani rute menuju Jl. Perintis Kemerdekaan. Dari situ Anda dapat menggunakan pete-pete, kendaraan umum sejenis angkutan kota (angkot) dengan tarif seharga Rp 3.000 menuju pusat kota.

Sewa mobil
Di area pintu keluar bandara, Anda dapat menemukan banyak taksi tidak resmi atau rental mobil. Dengan tarif sekitar Rp 120.000, mobil sewaan tersebut dapat mengantar Anda menuju Pantai Losari di pusat kota Makassar.

(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu).

Melalui laut

Jalur laut ke Makassar menggunakan Kapal PELNI dapat dimulai dari Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.
Dari Pelabuhan Tanjung Priok, perjalanan ke Makassar akan transit di Pelabuhan Ujung, Surabaya, Jawa Timur. Total perjalanan membutuhkan waktu sekitar 48 jam.

Tarif kapal PELNI: Rp 342.000 - Rp 1.500.000 tergantung kapal.

(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu).

Melalui darat

Jalur darat ke Makassar dapat menggunakan bus antar provinsi. Salah satu caranya adalah dari Manado, Sulawesi Utara. Tarif bus dengan rute dari Manado ke Makassar mulai dari Rp 95.000 - Rp 375.000 per penumpang, tergantung tipe bus.

(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu).

Objek wisata di Sulawesi Selatan


Kompleks Fort Rotterdam

Fort Rotterdam merupakan benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang terletak di Makassar. Dibangun pada tahun 1545, benteng ini bernama Benteng Ujung Pandang saat belum diserahkan ke tangan Belanda.
Fort Rotterdam memiliki lebih dari 100 ruangan. Konon katanya, salah satu ruangannya pernah digunakan untuk menahan Pangeran Diponegoro setelah kalah melawan pasukan Belanda pada tahun 1845.
Gaya arsitektur bangunan ini menyerupai seekor penyu yang hendak menuju lautan. Bentuk penyu ini merupakan filosofi dari kejayaan Kerajaan Gowa-Tallo yang tersebar di daratan maupun lautan.
Bagi yang tertarik mempelajari sejarah Kerajaan Gowa-Tallo, di kompleks ini terdapat Museum La Galigo. Museum ini menyimpan sekumpulan sejarah tentang kerajaan tersebut dan sejumlah daerah lain di Sulawesi Selatan.

Fort Rotterdam

Harga tiket masuk: Gratis namun ada dana sumbangan Rp 10.000
Jam buka: Senin s/d Minggu 08:00 - 18:00

Museum La Galigo

Harga tiket masuk: Rp 7.500
Jam buka: Selasa s/d Minggu 08:00 - 12:30

(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu).

Pantai Losari

Pantai ini merupakan salah satu objek wisata yang sangat populer di Makassar. Suasananya menggabungkan antara wisata alam dan kuliner.
Sembari menikmati pemandangan laut, terdapat berbagai tempat makan di sekitar pantai yang menyajikan makanan khas Makassar. Salah satu yang laris adalah pisang epe, pisang bakar yang dituangkan cairan gula merah.
Pantai Losari sudah ramai mulai pukul 15:00 hingga 21:00. Di sore hari, pengunjung biasanya datang untuk memancing, menaiki banana boat (perahu berbentuk pisang) atau sepeda air. Selain itu, banyak juga yang datang untuk melihat matahari tenggelam.
Yang membuat Pantai Losari berbeda dengan pantai lain di Indonesia adalah fasilitas yang tersedia. Di sini Anda dapat menikmati layanan free WiFi di kawasan pantai setiap saat.
Masih dalam kawasan yang sama, Anda juga dapat berkunjung ke Masjid Amirul Mukminin. Masjid ini cukup unik karena dibangun di atas lautan Pantai Losari.
Pantai Losari terletak di pusat kota Makassar, tepatnya di Jl. Penghibur. Dari Bandara Internasional Hasanuddin, jarak menuju pantai ini sekitar 45 menit.

Benteng Somba Opu

Bagi yang ingin berwisata budaya sekaligus mempelajari sejarah Sulawesi Selatan, Anda wajib mengunjungi Benteng Somba Opu.
Benteng ini merupakan peninggalan Kerajaan Gowa ke-9. Dibangun pada tahun 1525, bangunan ini dahulunya digunakan sebagai pusat perdagangan rempah-rempah antara kawasan di Asia dan Eropa.
Konsep yang dibangun mirip dengan objek wisata Taman Mini di Jakarta Timur. Di dalam kawasan benteng Anda dapat melihat berbagai jenis rumah adat khas Sulawesi Selatan, mulai dari suku Bugis, Mandar, sampai Toraja. Rumah adat ini disewakan untuk wisatawan dengan harga sewa per hari mulai dari Rp 350.000 - Rp 600.000.
Benteng Somba Opu terletak di Jl. Daeng Tata, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dari Makassar, lokasi benteng berjarak sekitar 6 km.
Harga tiket masuk: Rp 2.000 per orang (tarif menggunakan guide ditentukan melalui kesepakatan bersama)

(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu).

 

Tips wisata di Sulawesi Selatan

  • Jika berkunjung ke Makassar, pastikan Anda mencicipi Kacang Sembunyi. Camilan khas Makassar ini terkenal renyah dan manis. Harga kacang tersebut mulai Rp 30.000 - Rp 55.000 per kilogram.
  • Liburan di Tana Toraja akan lebih berkesan jika berkunjung ke acara tahunan bernama Toraja International Festival. Festival ini diadakan pada pertengahan Agustus untuk mempromosikan budaya Toraja ke dunia Internasional.
  • Cobalah pa’piong, masakan khas Tana Toraja yang terkenal kelezatannya serta dapat disajikan dengan daging, ayam, atau ikan. Pa’piong dibungkus dengan daun pisang kemudian dibakar selama 1,5 jam agar kering, kesat, dan gurih. Karena unik dan pengolahannya yang susah, harga satu porsi sekitar Rp 100.000 - Rp 200.000.

(Harga yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu).
Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment